Kode Etik

Kode Etik

Setelah membahas tentang IT sebagai profesi, sekarang pada pertemuan Mata Kuliah Etika Profesi minggu ini, kami membahas tenetak kode etik dalam berprofesi. Kode Etik dapat dijumpai di berbagai profesi yang ada. Kode etik biasa akan kita temui saat kita mendatangi seseorang seperti dokter.



Pengertian Kode Etik

Kode etik merupakan tatanan etika yang telah disepakati oleh kumpuan atau satuan tertentu. sebagai landasan atau dasar dalam menjalanu profesi yang ditempuh. Kode etik dibentuk dalam upaya untuk memastikan bahwa seorang professional melakukan pekerjaannya secara bertanggung jawab. Hal ini bertujuan supaya tidak adanya malpraktek dalam proses pekerjaannya.


Prinsip-prinsip Kode Etik

Sebagai seorang profesional, perlu adanya prinsip-prinsip yang dijalani sebagai bentuk dedikasinya. Prinsip yang perlu dimiliki diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Prinsip Tanggung Jawab: Seorang profesional harus bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan, baik terhadap lingkungannya maupun lingkungan pekerjaannya
  • Prinsip Keadilan: Dalam menjalani profesinya, seorang profesional harus adil terhadap orang        disekitarny. Adil kepada rekan kerjanya, maupun nasabahnya.
  • Prinsip Otonomi: Seorang profesional memiliki prinsip untuk melakukan pekerjaannya dengan     kemampuan maksimalnya.
  • Prinsip Integritas Moral: Profesional dituntut berkomitmen untuk menjaga kepentingan pribadi dan pekerjaannya agar tidak tercampur.


Tujuan Kode Etik

Kode Etik profesi ada untuk menjamin integritas dan kelancaran dalam berprofesi, oleh karenanya kode etik harus memiliki sifat berikut:

- Singkat, kode etik harus to the point dan tidak bertele-tele
- Sederhana, mudah dipahami baik oleh seorang profesional maupun yang menjadi pelanggan
- Jelas dan Konsisten, tidak boleh bermakna ganda dan kontradiksi antar kode
- Masuk akal, sehingga tidak merugikan kedua belah pihak
- Dapat Diterima, supaya profesional tidak merasa terberatkan oleh kode-kode itu
- Praktis dan Dapat Dilaksanakan, tanpa menyulitkan dalam pelaksanaan
- Komprehensif dan Lengkap, agar mencakup semua aspek sehingga tidak ada ruang untuk malpraktek
- Positif dalam Formulasinya, tidak boleh dibentuk dalam upaya untuk merugikan pihak manapun


Fungsi Kode Etik

- Pedoman bagi seorang profesional tentang prinsip yang digariskan.
- Sarana kontrol sosial bagi masyarakat yang ada disekitar atas profesi yang bersangkutan.
- Langkah Preventif campur tangan pihak ketiga yang tidak diharapkan.


Sanksi Bagi Pelanggar

  • Moral
    Pelaku akan dikucilkan dan kehilangan calon pelanggannya, reputasi akan buruk bahkan mungkin akan dipolisikan.
  • Sanksi terhadap Tuhan YME
    Sebagai seorang yang beragama, seorang profesional yang melanggar kode etiknya adalah sama saja dengan melakukan dosa yang besar.
  • Dijatuhkan dari Organisasi yang Bersangkutan
    Ijinnya akan dicabut, gelarnya akan dihanguskan sehingga tidak bisa melakukan praktik lagi    kedepannya.


Contoh Pelanggaran Kode Etik dalam bidang IT



-Hacker dan Cracker
Peretasan/ Hacking merupakan tindakan dimana seseorang menyusupi suatu sistem kemudian mengambil data itu untuk dia gunakan demi kepentingan pribadi.
Cracker adalah orang yang masuk dan merusak sistem orang dari dalam sehingga seluruhnya akan tak dapat diakses

-Denial of Service Attack
DoS adalah penyerangan suatu server sehingga membuat pengguna tidak bisa mengakses system tersebut. 

-Piracy
Pembajakan merupakan penggunaan suatu karya yang didapatkan dengan cara ilegal, dan pengambilan data secara ilegal kemudian disebarkan tanpa adanya persetujuan.

-Fraud
Biasa disebut scam, Fraud adalah aksi penipuan dimana seorang pelaku biasanya menjanjikan service tertentu, namun setelah dibayar dia menghilang dengan uang tersebut.

-Gambling
Gambling/ Judi adalah tindakan mengeluarkan sejumah uang dan mendapatkan berkali lipat dengan permainan atau taruhan.

-Pornography dan Paedophilia
Dalam lingkup IT yang mana semakin mudah akses media, semakin banyak dan mudah dalam mengakses konten pornografi. namun, yang lebih parah lagi adalah dengan banyaknya pengguna Internet yang masih dibawah umur, berkeliaran pengguna internet yang mengaku berusia muda untuk menjebak korbannya.

-Data Forgery
Pemalsuan data dapat merusak reputasi pihak lain, selain itu juga dengan pemalsuan ini juga rawan dibuat untuk menyebarkan hoaks yang bertujuan untuk meneror pengguna internet yang awam.

Comments